1. Pengertian Pengaruh
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari
sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang.” Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa
pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga
gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di
sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu
orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga
mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.
2. Kunci-Kunci Perubahan Perilaku
Keadaan yang buruk atau
rusak merupakan persoalan yang sangat mempengaruhi masyarakat dalam segala
aspek kehidupan sekaligus mengganggu segala bentuk aktivitas yang ada di
masyarakat. Kemiskinan merupakan kondisi buruk dan satu-satunya persoalan yang
sistematik. Karena, kemiskinan menjadikan munculnya perilaku kriminal yang
tentu saja buruk. Sehingga perlu ada solusi sebagain bentuk perubahan
masyarakat dari kondisi miskin yang tidak berdaya, menjadi berdaya. Dalam hal
ini mereka akan memiliki potensi kritis dan gerak yang dapat menggulangi segala
bentuk persoalan kemiskinan.
Secara definisi, masyarakat
adalah kumpulan individu-individu yang saling berinteraksi dan memiliki
komponen perubahan yang dapat mengikat satu individu dengan individu lain
dengan perilakunya. Sedangkan perubahan merupakan peralihan kondisi yang
tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang
terdiri dari satu individu kepribadian (personality) baik. Personality tidak
dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari adannya daya
intelektual dan perbuatan.
Sebagai contoh, apakah
Mandra yang berwajah ‘agraris’ lebih baik dibandingkan dengan Rano Karno?
Bandingkan Mahatma Gandhi dari kaum miskin yang mengubah masyarakat India
menuju perubahan, sedangkan Maria Eva & Yahya Zaini dari kaum kaya yang
dulunya dikatakan representasi suara masyarakat dengan perbuatan tak senonohnya
yang membahayakan masyarakat, terutama generasi muda.
Oleh karena itu, kunci
perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan
perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat. Maka,
persoalan kemiskinan bisa berubah jika terjadi perubahan perilaku di dalam
masyarakat.
Seperti yang disebutkan
diatas personality itu sendiri, dan bentuk personality adalah
perilaku. Perilaku dibentuk dari keterkaitan antara daya intelektual dan
perbuatan. Artinya, bagaimana dia berpikir begitulah dia berbuat, dan
sebaliknya. Daya intelektual adalah potensi alamiah manusia yang telah diberikan
oleh Tuhan dengan maksud agar manusia dapat menjadi khalifah di muka bumi,
sekaligus menjauhkan dirinya dari berperilaku seperti binatang. Daya
intelektual ini bisa disebut dengan ‘idealisme’
Sementara itu, perbuatan
adalah aktualisasi kecendrungan manusia terhadap apa yang dipikirkan. Perbuatan
yang lahir tidak atas idealisme seseorang bukan merupakan cerminan perbuatan
yang dimaksud. Sekali lagi, hal yang kita inginkan adalah perilaku yang
tunggal, bukan ganda. Artinya, perbuatan terbentuk dari idealisme yang satu.
Jika perbuatan terbentuk dari idealisme lain-lain berarti personality individu
tersebut ‘gado-gado’ atau tidak jelas, bahkan lahir sosok skeptisisme
(munafik). Daya intelektual disatukan dengan perbuatan akan melahirkan
idealisme sejati.
Perilaku yang akan menjadi
kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan
dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk terus
berjuang hingga titik nadir. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap
perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial
yang dapat mendidik manusia.
3. Model – Model Mempengaruhi Orang Lain
Sebenarnya dalam
mempengaruhi pikiran orang lain tidaklah sulit dan tidaklah mudah, karena
sebagian orang mungkin mudah kita pengaruhi namun sebagian lainnya sangat sulit
juga untuk di pengaruhi. Kenapa sulit untuk mempengaruhinya? Karena kita tidak
tahu atau belum tahu cara bagaimana untuk meyakinkan mereka agar bisa memiliki
kesamaan dengan apa yang kita pikirkan.
Dalam hal ini ada beberapa
keterangan dalam mempengaruhi pikiran orang lain
- Logical Argument (Logos)
Pendekatan berdasarkan
logical argument merupakan penyampaian ajakan menggunakan argumentasi sebuah
data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung oleh komponen data.
- Psychological Atau Emotional Argument (Pathos)
Pendekatan berdasarkan
Psychological Atau Emotional Argument merupakan penyampaian pendekatan ajakan
menggunakan efek emosi positif dan negatif. Misalnya saja dalam iklan yang menyenangkan,
lucu dan maupun yang membuat kita berempati itu termasuk dalam menggunakan
pendekatan Psychological Argument yang bersifat positif. Sedangkan iklan yang
biasanya membuat kita muak, marah, menjenuhkan, itu
termasuk pendekatan Psychological Argument dengan efek emosi yang
negatif.
- Argument Based On Credibility (Ethos)
Teknik pendekatan seperti
ini biasanya merupakan ajakan atau arahan yang akan diikuti oleh komunikate
atau audiens, karena komukiator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam
bidang tersebut. Seperti contoh saat kita berobat dan menuruti medis
dari dokter, menuruti kemauan seorang pesulap, atau mematuhi perintah dari
dosen untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Mengapa demikian karena hal ini
semata-mata karena anda mempercayai kepakaran seseorang dalam bidangnya.
4. Wewenang & Peran Wewenang dalam Manajemen
Secara umum
Wewenang adalah Kekuasaan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan
organisasi dan secara umum tugas di definisikan sebagai kewajiban atau suatu
pekerjaan yg harus dikerjakan seseorang dalam pekerjaannya.
Di bawah ini
dijabarkan pengertian wewenang bagi para ahli :
·
Menurut Louis
A. Allen dalam bukunya, Management and Organization :
Wewenang adalah jumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan pada suatu jabatan.
Wewenang adalah jumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan pada suatu jabatan.
·
Menurut Harold
Koontz dan Cyril O’Donnel dalam bukunya, The Principles of Management Authority
adalah suatu hak untuk memerintah / bertindak.
·
Menurut
G.R.Terry: Wewenang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh
pihak lain supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu.
·
Menurut
R.C.Davis dalam bukunya, Fundamentals of Management: Authority/wewenang adalah
hak yang cukup, yang memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan suatu
tugas/kewajiban tertentu. Jadi, wewenang adalah dasar untuk bertindak, berbuat
dan melakukan kegiatan/aktivitas perusahaan. Tanpa wewenang orang-orang dalam
perusahaan tidak dapat berbuat apa-apa.
Sejauh ini
tugas hanya diartikan menjadi sesuatu yg sudah sewajibnya dan harus dilakukan
bagi seorang individu dalam suatu pekerjaannya, mungkin saja dalam aktifitas
nya juga. Kesimpulan akhir bahwa tugas dan wewenang memang memiliki perbedaan
tetapi tetap dalam suatu hubungan seperti yg dikatakan oleh R.C Davis bahwa
tanpa wewenang orang-orang di dalam perusahaan tidak dapat berbuat apa-apa.
Dengan kata lain penyertaan tugas juga berhubungan dengan wewenang.
Wewenang di
bagi menjadi tiga, yaitu:
1. Wewenang lini Adalah
wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu atasan
langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah
dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui
tingkatan organisasi.
2. Wewenang staff Adalah
hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk
menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia ini.
3. Wewenang fungsional adalah wewenang anggota staf
departemen untuk mengendalikan aktivitas departemen lain karena berkaitan
dengan tanggung jawab staf spesifik.
Di dalam
definisi tugas dan wewenang di atas kita dapat membedakan antara tugas dan
wewenang. Tugas dapat diartikan bahwa merupakan suatu keharusan yang harus
dilakukan seorang individu. Sedangkan wewenang merupakan suatu aktifitas dimana
seseorang atau suatu posisi memanfaatkan sumber daya, maupun itu sumber daya
manusia sekalipun untuk mencapai tujuan yg diharapkan dari suatu organisasi .
tugas dan wewenang memiliki perbedaan yang jauh akan arti tetapi terlihat
begitu berhubungan satu sama lain. Tugas merupakan suatu yg wajib dikerjakan
seorang individu karna terjadinya suatu wewenang dari atasan yg berwenang yang
hasil dari tugas tersebut akan berguna bagi kemajuan suatu organisasi. Jadi
dapat disimpulkan bahwa wewenang akan menghasilkan sebuah tugas bagi seorang
individu yg berada di dalam jangkauan wewenang tersebut yg hasilnya akan
mengakibatkan kemajuan yg berarti bagi sebuah organisasi.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar