Manfaat internet bagi psikolog
Menurut Hidayat
(2014), internet merupakan singkatan dari Interconnected
Network, yaitu kumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dalam
sebuah jaringan. Disebut saling terhubung karena internet menghubungkan
computer dan jaringan-jaringan komputer yang berada diseluruh dunia menjadi sebuah
jaringan komputer yang sangat besar. Semua jaringan yang terhubung ke internet
dapat mengakses semua informasi yang disediakan di internet secara gratis.
Internet
merupakan dunia tanpa batas. Artinya, semua orang mempunyai hak yang sama di
internet. Oleh sebab itu, internet merupakan dunia yang bebas dimasuki tanpa harus
terikat pada peraturan-peraturan Negara tertentu dan tanpa dibatasi oleh batas-batas
wilayah territorial Negara tertentu (Hidayat, 2014).
Internet
merupakan salah satu pemicu terjadinya globalisasi karena telah menghilangkan batas-batas
dunia. Internet memungkinkan manusia mengakses informasi yang tersimpan di komputer
di belahan dunia lain. Internet telah membuat dua orang dari belahan bumi yang
berbeda dapat berkomunikasi tanpa dibatasi oleh batas-batas negara, waktu,
jarak, dan hokum atau biokrasi suatu Negara (Hidayat, 2014).
Tingginya mobilitas
penggunaan internet menuntut jaringan yang fleksibel, sehingga seseorang yang
sedang berpergian tetap dapat mengakses internet walaupun di dalam mobil yang
sedang berjalan, sehingga dikembangkannya jaringan tanpa kabel (wireless). Berikut
manfaat internet secara umum (Hidayat, 2014):
1. Mencari informasi (hosting) dan research di internet
Hosting dilakukan
seseorang untuk mencari berita, referensi, maupun bacaan. Dengan hosting,
pengguna dapat memperoleh informasi yang banyak. Bahkan, pengguna internet
banyak yang mengupload hasil penelitian, penulisan, dan karya terbarunya ke
internet agar dapat diakses oleh pengguna lain.
2.
Berkirim surat (e.mail)
E-mail merupakan
suatu kegiatan berkirim surat melalui media internet. E-mail (Electronic mail) sudah banyak digunakan saat ini dan sangat
populer. Di mana pengirim dapat mengirimkan surat secara langsung dan penerima surat
yang lokasi tempat tinggalnya berjauhan juga dapat secara langsung menerima surat
tersebut dengan syarat keduanya sedang online.
3.
Berbelanja online
(e-commerce)
E-commerce (Electronic commerce) adalah perdagangan yang dilakukan dengan
memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama internet. Internet memungkinkan
orang atau organisasi yang berada pada jarak yang jauh dapat saling berkomunikasi
dengan biaya yang murah. Ada banyak bentuk perdagangan secara elektronik yang
banyak dilakukan saat ini. Misalnya, internet
banking, pembelian dan penyediaan barang, took online, dan sebagainya. Di Indonesia telah disediakan beberapa website khusus untuk penjualan barang-barang.
4.
Internet banking
Internet banking atau electronic
banking (e-banking), cyberbanking,
virtual banking, home banking, maupun online
banking adalah aktivitas perbankan yang dilakukan dari rumah, kantor, atau tempat-tempat
lain dengan memanfaatkan internet. Manfaat adanya internet banking bagi nasabah, yaitu nasabah tidak perlu dating ke
bank untuk melakukan transaksi perbankan, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan
kapan saja dan di mana saja (asalkan tersedia fasilitas internet). Sedangkan bagi
pihak bank, internet banking memungkinkan
bank untuk mengurangi biaya operasional.
5.
Belajar jarak jauh (e-learning)
E-learning atau sering disebut juga dengan e-education adalah kegiatan belajar pada tempat yang saling berjauhan
dengan menggunakan media tertentu, misalnya Volp, Skype, dan sebagainya. Di
Indonesia yang mempinyai program belajar jarak jauh, misalnya Universitas
Terbuka. Internet merupakan alat komunikasi yang murah. Internet juga memungkinkan
terjadinya dialog seseorang dengan orang lain(one to one communication) dan dialog seseorang dengan banyak orang
(one to many communication). Selain itu,
internet juga memungkinkan terjadinya komunikasi dengan tatap muka melalui teleconference. Pemanfaatan internet
akan membuat proses belajar jarak jauh menjadi lebih efektif dan hasil yang
diperoleh pun akan menjadi lebih maksimal.
6.
Mengobrol (chatting)
Chatting adalah kegiatan atau pola bicara di internet. Jika telepon menggunakan
bunyi untuk berkomunikasi, sedangkan chatting
di internet menggunakan media tulisan. Sama halnya dengan fasilitas lainnya,
dalam internet menawarkan kemudahan, kecepatan, dan biaya yang murah.
Internet merupakan sumber ilmu yang sangat besar dan
telah diyakini manfaatnya. Melalui internet, seseorang bias mengetahui berbagai
hal dalam waktu yang singkat. Melalui jejaring social seperti Facebook dan
Twitter, seseorang dapat menemukan teman-teman yang jauh atau sudah lama tidak bertemu.
Manfaat yang besar ini membuat pengguna internet semakin meningkat. Berbagai lapisan
masyarakat dari berbagai usia menjadi masyarakatdunia maya yang semakin membesar
tersebut (Sanjaya, 2010).
Namun, di balik manfaat yang besar tersebut, juga tersimpan
potensi bahaya yang cukup besar. Salah satunya adalah bahaya pornografi. Bukan saja
berupa konten pornografi, tetapi juga jebakan-jebakan pornografi dari pengguna dewasa
(Sanjaya, 2010).
Teknologi dapat membantu para peneliti mengatasi berbagai
persoalan yang muncul dalam melakukan survey.
Sebagai contoh, karena seseorang merasa lebih anonym jika “berbicara” dengan
computer dibandingkan dengan jika mengisi kuesioner tertulis, kuesioner melalui
computer dapat mengurangi kecenderungan berbohong (Turner dalam Wade, 2008). Dibandingkan
dengan cara tradisional, internet juga menyediakan jumlah sampel yang besar untuk
peneliti (psikolog). Para partisipan biasanya terlibat dengan sukarela, dan tidak
terseleksi secara acak. Namun, karena jumlah sampel yang diperoleh melalui
internet ini kerap sangat besar, hingga ratusan ribu responden, sampel yang
diperoleh melalui cara ini dianggap lebih bervariasi (baik dari sudut gender,
status social-ekonomi, daerah geografis, dan usia) dibandingkan sampel yang
diperoleh melalui cara tradisional. Dengan demikian sampel yang diperoleh melalui
dunia web kerap lebih dapat mewakili populasi umum dibandingkan sampel yang
diperoleh secara tradisonal (Gosling dalam Wade, 2008). Bahkan walaupun
orang-orang dari kelompok khusus hanya merupakan sebagian kecil dari seluruh responden
yang terlibat, jumlah mutlaknya mungkin cukup memadai untuk memberikan informasi
yang berguna mengenai kelompok tersebur. Sebagai contoh, dari 1000 orang
Amerika, hanya sedikit saja orang Budha yang mungkin member respons. Namun,
melalui internet yang memungkinkan penelitian dengan sampel besar, mungkin ada ratusan
orang Budha yang akan memberikan respons.
Meskipun demikian, studi yang dilakukan melalui
internet juga memiliki resiko tertentu (Kraut dalam Wade, 2008). Karena para peneliti
tidak dapat secara langsung memonitor konteks pelaksanaan survey, peneliti lebih sulit mengetahui apakah partisipan memahami instruksi
dan pertanyaan yang diajukan, serta apakah partisipan mengerjakannya secara serius.Di
samping itu, banyak tes dan survey
yang terdapat di internet belum divalidasi dan oleh karenanya penarikan kesimpulan
mengenai kepribadian atau penyesuaian mental yang didasarkan dari hasil tes melalui
internet tersebut dapat membahayakan kesehan mental seseorang.
Contoh
pengaruh internet bagi psikologi:
Internet sangat berguna di segala bidang, khususnya bidang psikologi. Dengan
adanya internet, para psikolog dan klien bias konsultasi melalui internet tanpa
harus bertatap muka secara langsung. Serta bias membuat aplikasi dan web yang
sangat menunjang untuk pengetahuan di bidang psikologi. Namun sekarang ini banyak
oknum-oknum tertentu yang membeberkan atau membocorkan kerahasiaan dari tes psikologi
itu sendiri sehingga terjadi kebocoran alat tes yang telah banyak beredar seperti
yang kita lihat sekarang ini. Banyak sekali tes psikologi yang bias diakses dengan
mudah di internet serta cara administrasi dan skoringnya pun terpapar disana.
Sehingga dengan mudah para pengguna internet melakukan dan mencoba tes tersebut
baik dalam hal yang baik maupun yang tidak baik.
Sumber :
Hidayat, N. (2014). Pengertian dan manfaat internet. http://pengetahuanwawasanz.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-manfaat-internet.html
diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Sanjaya, R., Wibhowo,
C., Adi, A, P. (2010).Parenting untuk pornografi
di internet. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Wade, C &Tavris, C.
(2008).Psikologi edisi kesembilan jilid 1.
Jakarta: Erlangga.