Pengertian
Psikologi
Secara etimologi manajemen berasal dari kata Yunani
“psycho” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi
secara etimologi Psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Baik
mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya. Dengan
singkat disebut Ilmu Jiwa.
Menurut pendapat Tatang Somantri, Psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan
tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya
dengan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini meliputi semua orang, barang,
keadaan dan kejadian yang ada di sekitar manusia.
Menurut pendapat Gleitman (1986), Psikologi lebih
banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia. Dalam hubungan
ini psikologi didefenisikan sebagi ilmu pengetahuan yang berusaha
memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga
memahami bagimana makhluk tersebut berpikir dan berperasaan.
Menurut pendapat Bruno (1987), membagi pengertian
psikologi kedalam tiga bagian yang pada perinsipnya saling
berhubungan. Pertama, psikologi adalah studi (penyelidikan)
mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai “kehidupan mental”, ketiga psikologi adalah ilmu
pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme.
Secara terminologi Psikologi menurut kesimpulan para
ahli adalah ilmu yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu.
Dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.
Pengertian
Manajemen
Manajemen
adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang
berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang
mapan dan diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing
para ahli masih memiliki banyak perbedaan.
Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah:
Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah:
Sebuah proses
atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan berhubungan.
Melibatkan dan berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi.
Mendapatkan hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan sejumlah orang dan memanfaatkan sumber-sumber dimiliki si organisasi.
Melibatkan dan berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi.
Mendapatkan hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan sejumlah orang dan memanfaatkan sumber-sumber dimiliki si organisasi.
Menurut G.R. Terry, Manajemen adalah suatu proses atau kerangka
kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.
Menurut Hilman, Manajemen adalah fungsi
untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha
individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Ricky W. Griffin, Manajemen
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
manajemen adalah
Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah
kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian,
yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk
mencapai suatu tujuan organisasi.
Konsep Dasar Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen adalah ilmu
tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi
kebutuhan. Sebagai ilustrasi, dulu dalam manajemen, orang berproduksi hanya
mengandalkan sumber daya alam. Misalnya, orang berburu, memancing atau memetik
hasil hutan saja untuk memenuhi keperluannya. Tetapi lama-kelamaan mulai terasa
bahwa dengan menambahkan sumber daya manusia (terutama akalnya), maka orang
akan bisa lebih efektif dan efisien dalam berproduksi. Maka mulailah dikenal
pertanian, peternakan dan upaya budi daya sumber-sumber alam lainnya.
Setelah itu, timbul lagi kebutuhan
akan modal, karena dengan investasi dana tertentu, akan bisa dibuat alat
tertentu untuk lebih meningkatkan lagi efisiensi dan efektivitas produksi. Maka
sejak zaman revolusi industri, tiga modal kerja yang utama adalah SDA (Sumber
Daya Alam), SDU (Sumber Daya Uang) dan SDM (Sumber Daya Manusia), dan ilmu
manajemen pun berkisar pada upaya untuk mengoptimalkan kinerja antar ketiga
modal kerja itu.
Kaitannya dengan psikologi: dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi,
diketahui bahwa unsur SDM (Sumber Daya Manusia) ternyata merupakan yang
terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi
yang memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor
internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan
berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM (Sumber
Daya Manusia) yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Kegiatan intervensi (yang bertujuan
untuk "mengolah" manusia) inilah yang menjadi titik tolak dari kajian
ilmu psikologi manajemen. Hal ini bertujuan agar seluruh kayawan / SDM (Sumber
Daya Manusia) dari suatu organisasi/perusahaan mengerti betul akan tugasnya,
mampu memberikan informasi kepada pelanggan atau rekan sekerjanya, dan pada
akhirnya membuat karyawan itu senang pada pekerjaan dan perusahaannya.
Pengertian
Organisasi
Dalam arti Statis (diam)
Merupakan wadah atau tempat kegiatan administrasi dan
manajemen berlangsung, dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki
daripada kedudukan, jabatan wewenag, dan garis komando dan tanggung jawab.
Dalam arti Dinamis (bergerak)
Merupakan proses kerjasama antara orang-orang yang
tergabung dalam suatu wadah tertentu umtuk mencapai tujuan bersama seperti yang
telah ditetapkan secara bersama pula.
komunitas
Definisi Komunitas menurut para ahli :
Komunitas
adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang
seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat
antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau
values. (Kertajaya Hermawan, 2008).
Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi
sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional. (Soenarno, 2002).
Menurut Vanina Delobelle, komunitas
adalah group beberapa orang yang berbagi minat yang sama, yang terbentuk oleh 4
faktor, yaitu:
1. Komunikasi dan keinginan berbagi (sharing): Para anggota saling menolong satu sama lain.
2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu
3. Ritual dan kebiasaan: Orang-orang datang secara teratur dan periodik
4. Influencer: Influencer merintis sesuatu hal dan para anggota selanjutnya ikut terlibat
1. Komunikasi dan keinginan berbagi (sharing): Para anggota saling menolong satu sama lain.
2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu
3. Ritual dan kebiasaan: Orang-orang datang secara teratur dan periodik
4. Influencer: Influencer merintis sesuatu hal dan para anggota selanjutnya ikut terlibat
Vanina juga menjelaskan bahwa komunitas mempunyai
beberapa aturan sendiri, yaitu:
1. Saling berbagi (Share): Mereka saling menolong dan berbagi satu sama lain dalam komunitas.
2. Komunikasi: Mereka saling respon dan komunikasi satu sama lain.
3. Kejujuran: Dilarang keras berbohong. Sekali seseorang berbohong, maka akan segera ditinggalkan.
4. Transparansi: Saling bicara terbuka dan tidak boleh menyembunyikan sesuatu hal.
5. Partisipasi: Semua anggota harus disana dan berpartisipasi pada acara bersama komunitas.
1. Saling berbagi (Share): Mereka saling menolong dan berbagi satu sama lain dalam komunitas.
2. Komunikasi: Mereka saling respon dan komunikasi satu sama lain.
3. Kejujuran: Dilarang keras berbohong. Sekali seseorang berbohong, maka akan segera ditinggalkan.
4. Transparansi: Saling bicara terbuka dan tidak boleh menyembunyikan sesuatu hal.
5. Partisipasi: Semua anggota harus disana dan berpartisipasi pada acara bersama komunitas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang saling berbagi dan peduli antar para anggota serta memiliki
ketertarikan, kebutuhan dan habitat yang sama.
Sumber :