Definisi Psikoterapi
Menurut beberapa tokoh :
Kamus Dewan
(2002), psikoterapi ialah rawatan sakit jiwa atau gangguan mental dengan
menggunakan kaedah psikologi.
Hoehn Saric
(1964), Psikoterapi sebagai satu siri interaksi kognitif dan emosi antara
pesakit dan emosi daripada interaksi memberiasas kepada klien.
Marks (2004),
psikoterapi berfokus kepada konflik interpersonal yang memberikan kesakitan
atau keselesaan kepada pesakit.
Latner (1973),
psikoterapi ialah satu teknik yang tidak dapat ditakrif, yang digunakan untuk
masalah yang tidak khusus dan hasilnya tidak dapat diduga.
Hamdani (2001),
psikoterapi adalah perubahan penyakit dengan cara kebatinan atau penerapan
teknik khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan penyesuaian
diri setiap hari.
Maznah dan
Zainal (2003), psikoterapi ialah proses membantu individu bermasalah yang lebih
serius. Biasanya ia mengambil masa yang lebih lama dan melibatkan psikiatris
yang berkemahiran dalam bidang psikologis dan perubahan.
Hamdani (2001),
psikologi berasal dari kata Psyche dan therapy. Ia bermaksud jiwa dan hati,
akal dan diri atau bahagiadari diri manusia dari aspek yang lebih bersifat
rohaniah.
Brunch (1981),
psikoterapi ialah dimana dua orang berinteraksi atau berusaha untuk mencapai
pemahaman antara satu dengan lain bagi mencapai matlamat khusus.
Psikoterapi
merupakan satu proses rawatan yang lebih mendalam dan memberi fokus kepada
perubahan personaliti dan tingkah laku dihujung kontium permasalahan manusia.
Psikoterapi adalah usaha
profesional yang membantu/memberikan layanan pada individu-individu untuk
permasalahan yang bersifat psikologis
Psikoterapi adalah suatu interaksi
sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis
untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan
klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan
masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Ciri-ciri
dari defenisi mengenai psikoterapi ini, seperti penjelasan dibawah ini:
Interaksi Sistematis
Psikoterapi adalah suatu proses yang
menggunakan suatu interaksi antara kline dan terapis. Kata sistematis di
sini berarti terapis menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan
tujuan khusus yang menggambarkan segi pandangan teoritis terapis.
Prinsip-prinsip Psikologis
Psikoterapis menggunakan
prinsip-prinsip penelitian, dan teori-teori psikologis serta menyusun interaksi
teraupetik.
Tingkah Laku, Pikiran dan Perasaan
Psikoterapi memusatkan perhatian
untuk membantu pasien mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif dan
emosional serta membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh
perasaan. Psikoterapi mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari
fungsi psikologis ini.
Tingkah Laku Abnormal, Memecahkan
Masalah, dan Pertumbuhan Pribadi
Sekurang-kurangnya ada tiga kelompok
klien yang dibantu oleh psikoterapi. Kelompok pertama adalah orang-orang
yang mengalami masalah-masalah tingkah laku yang abnormal, seperti gangguan
suasana hati, gangguan penyesuaian diri, gangguan kecemasan atau skizofrenia.
Untuk beberapa gangguan ini, terutama gangguan bipolar dan skizofrenia, terapi
biologis umumnya memegang peranan utama dalam perawatan. Meskipun demikian,
selain perawatan biologis, psikoterapi membantu pasien belajar tentang dirinya
sendiri dan memperoleh keterampilan-keterampilan yang akan memudahkannya
menanggulangi tantangan hidup dengan lebih baik. Kelompok kedua adalah
orang-orang yang meminta bantuan untuk menangani hubungan-hubungan yang
bermasalah atau menangani masalah-masalah pribadi yang tidak cukup berat
dianggap abnormal, seperti perasaan malu atau bingung mengenai pilihan-pilihan
karir. Kelompok ketiga adalah orang-orang yang mencari psikoterapi
karena psikoterapi dianggap sebagai sarana untuk memperoleh petumbuhan pribadi.
Bagi mereka, psikoterapi adalah sarana untuk penemuan diri dan peningkatan
kesadaran yang akan membantu mereka untuk mencapai potensi yang penuh sebagai
manusia.
Psikoterapi
juga memiliki ciri-ciri yang lain. Psikoterapi membutuhkan interaksi-interaksi
verbal. Bagaimanapun juga, psikoterapi adalah “terapi-terapi bicara”---
bentuk-bentuk interaksi antara klien yang melibatkan pembicaraan. Dalam
interaksi-interaksi itu, terapis yang terampil adalah seorang pendengar yang
penuh perhatian. Mendengar dengan penuh perhatian adalah suatu kegiatan yang
aktif bukan pasif. Terapis mendengar dengan teliti apa yang dialami dan
diusahakan oleh pasien untuk disampaikan oleh psikoterapis.
Psikoterapi-psikoterapi juga melibatkan kemonukasi-komunikasi nonverbal.
Seorang terapis yang terampil, seperti orang pewawancara yang terampil, seharusnya
peka terhadap isyarat-isyarat nonverbal dari pasien dan peka terhadap gerak
isyarat yang mungkin menunjukkan perasaan-perasaan atau konflik-konflik yang
mendasar. Terapis juga harus menyampaikan empati melalui kata-kata dan juga
gerak isyarat nonverbal, seperti mengadakan kontak mata dan bersandar kedepan
(kursi) untuk menunjukkan perhatian terhadap apa yang dikatakan klien.
Referensi
:
Arip, M.A., Bistaman,
M.N., Jusoh, A.J., Salim, S.S., & Saper,Md. (2009). Kemahiran bimbingan dan kaunseling. Kuala Lumpur : PTS Profesional
Publishing
Mappiare, Andi. 1992. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta:
PT Raja Grafindo
Semiun. Yustinus. 2006. Kesehatan Mental. Yogyakarta: Kanisius